Sabtu, 31 Mei 2014

Contoh Lapsus penetapan kadar Cu2+ dalam CuSO4.5H2O

  PenetapankadarCu dalamCuSO4.5H2O
Disusunoleh
1.KarnaWijaya
2.RadenRoroAisyahT.
3.Shabri Huda

PENGERTIAN TEMBAGA

 
•Tembaga adalah suatu unsur kimia dengan simbol Cu (dari bahasa Latin: cuprum) dan nomor atom 29. Ini adalah logam ulet dengan konduktivitas panas dan listrik yang sangat tinggi. Tembaga murni lunak dan mudah dibentuk, permukaan baru terkena memiliki warna oranye kemerahan. Hal ini digunakan sebagai konduktor panas dan listrik, bahan bangunan, dan konstituen dari berbagai paduan logam.?? Tembaga adalah logam dengan konduktivitas listrik yang baik. Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan listrik.

DASAR
•Larutan garam tembaga(II) panas diendapan dengan
Larutan basa kuat (NaOH/KOH) menjadi  endapan Cu(OH)2 yang
berwarna biruyang karena panas (100*c) memecah menjadi CuO yang berwarna hitam.

REAKSI
CuSO4.5H20 → CuSO4+5H20
CuSO4+ 2NaOH → Cu(OH)2+ Na2SO4
Cu(OH)2 → CuO+ H2O
CuO → CuO

TUJUAN
•MenetapkankadarTembagadalamterusisecaraGravimetri

ALAT DAN BAHAN
-kaca arloji
-pengaduk
-tutup kaca
-labu semprot
-Policeman
-Piala gelas 400 mL
-Piala gelas 800 mL
-Tabung reaksi
-Rak tabung reaksi
-Sumbat gabus
-Corong
-Penyangga corong
-Cawan porselain
-Kasa asbes
•Kaki tiga
•Segitiga Porselain
•Balok penyangga kaki tiga (jika diperlukan)
•Pembakar teklu
•Pembakar mekker
•Oven
•Korek api
•Desikator
•Gegep
•Neraca analitik
•Neraca sauter
•Kertas saring takberabu no. 40

Materials
•Sampel terusi (CuSO4.5H2O)
Pereaksi
•Air suling
•H2SO44N
•NaOH 4N
•HCl 4N
•BaCl20,5N

Langkah Kerja
1.Siapkan alat dan bahan.
2.Timbang ±0,5 gram sampel garam terusi.
3.Masukan ke dalam piala gelas 400 mL, bilas dan larutkan dengan air suling sebanya 100mL.
4.Tambahkan 3 –5 tetes H2SO44N.
5.Larutan didihkan.
6.Tambahkan NaOH 4N sedikit demi sedikit sampai berlebih
7. Uji pengendapan sempurna.
-Cairan jernih diuji dengan menggunakan kertas lakmus merah yang nantinya kertas lakmus berubah menjadi biru
-Cairan jernih ditetesi 1 –2 tetes pereaksi pengendap tidak terbentuk endapan lagi.
8. Endapan disaring dengan kertas saring tak berabu nomor 40, dienaptuangkan, dicuci dengan air suling dingin hingga bebas dari pengotor basa (uji basa) dan pengotor sulfat (uji sulfat).
-Uji basa : Saringan setelah beberapa kali pencucian, diteteskan ke lakmus merah. Bila lakmus merah tetap merah maka basa telah hilang.
-Uji sulfat : Sediakan 2 tabung reaksi. Tabung 1 diisi dengan seperempat air filtrat (air saringan), panaskan diatas teklu, asamkan 1-2 tetes HCl 4N. Tabung 2 masukan 1 mL BaCl20,5N, panaskan. Tuang isi tabung 2 ke dalam tabung 1. Bila tidak terbentuk endapan putih berarti sulfat sudah bebas. Lakukan uji pembanding.
9. Endapan dikeringkan di dalam oven sampai setengah kering kemudian kertas saring dilipat dan dimasukan kembali kedalam oven.
10. Dicari bobot cawan porselin kosong.
11. Endapan dimasukan ke dalam cawan porselin yang sudah diketahui bobotnya
12. Endapan diperarang menggunakan teklu.
13. Endapan dipijarkan selama ±15 menit.
14. Didinginkan di desikator kemudian ditimbang menggunakan neraca sauter.
15. Pemanasan, pemijaran, pendinginan dan penimbangan diulangi sampai beberapa kali hingga di capai bobot tetap

Perhitungan
•Content of Cu =
 
•Fk

 


Pembahasan
-Sampel CuSO4.5H2O jika dilarutkan dengan air suling akan terhidrolisis menjadi Cu(OH)2 yang berwarna keruh. Cu(OH)2yang terbentuk dari peristiwa hidrolisis berbentuk koloid sehingga tidak dapat disaring. Untuk mencegah hidrolisis maka pada larutan ditambahkan pengasam H2SO4.
-PengendapNaOH adalah basa kuat karena jika dikenakan NH4OH (basa lemah) kemudian membentuk senyawa komplekslarut dalam air
CuSO4+ 2NH4OH ----> Cu(OH)2+ (NH4)2SO4 Cu(OH)2+ 4NH4OH -----> [Cu(NH3)4](OH)2+ 4H2O
-Tujuan dari pendidihan adalah agar suhu larutan akan menjadi panas dikarenakan larutan tembaga (II) dapat diendapkan dalam keadaan mendidih
-Sementara itu pengendap yang digunakan adalah basa kuat NaOH karena jika digunakan NH4OH maka akan terbentuk senyawa garam rangkap yang larut dalam air. Pada penambahan pengendap harus dilakukan dengan sedikit demi sedikit dan harus selalu diaduk, tujuannya agar partikel endapan yang terbentuk kasar.
-Endapan yang baik mempunyai syarat –syarat sebagai berikut:
1. Endapan yang terbentuk harus sempurna
2. Endapan harus murni
3. Endapan memiliki susunan yang tetap dan tertentu
4. Kristalnya kasar
5. Endapan memiliki sifat yang khas
-Endapan Cu disaring dengan kertas saring tak berabu nomor 40 karena, endapan Cu merupakan endapan berbentuk kasar dan pada penetapan ini ingin dicari bobot abu murni dari Cu.
-Tujuan dari pemijaran cawan + abu adalah agar semua karbon yang terkandung dalam abu hilang, sehingga bobot tetap akan cepat diperoleh.
-Tujuan didinginkan di desikator adalah agar cawan cepat dingin karena uap panasnya diserap oleh silika gel. Sehingga pendinginan lebih cepat dibandingkan didinginkan di ruangan terbuka

Kesimpulan
•DalampenetapankadarCu dalamCuSO4.5H2Oini, dapatdiperolehkadar, darikadartersebutdapatmembandingkandandiperolehdata persentasekemurnian, persentasekesalahan, bobotabu. Dan apabilakadarpraktiklebihbesardaripadakadarteoritisberartimengalamikesalahanpositif, apabilakadarpraktiklebihkecildarikadarteoritismakamengalamikesalahannegatif.
•Padasaatpengendapanlarutantembaga(II) Sulfatituharusdilakukanpadakeadaanmendidih/panas, dandenganmenuangkanpengendapNaOHsedikitdemi sedikitsampaiberlebihdisertaipengadukanyang baikdanbenar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar