Dasar
Garam besi(II) yang tidak mantap dioksidasikan dengan
HNO3,air Brom atau menjadi Fe(III) yang mantap.Kemudian Fe(III) Ddiendapkan
dengan NH4OH menjadi endapan selai yang berwarna coklat Fe(OH)3
yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3 yang berwarna
hhitam coklat
REAKSI
2HNO3 -> H20 + 2NO + 3O
6 FeSO4 + 6HNO3 + 30 -> 2Fe2(SO4)3
+ 2Fe(NO3)3 + 3H20
Fe2(SO4)3 + Fe(NO3)3
+ 18NH4OH -> 6Fe(OH)3 + 6(NH4)2SO4
+ 6NH4NO3
6Fe(OH)3 -> (after ignition) 3Fe203
+ 9H20
Bahan dan Pereaksi
-Sampel Garam Tunjung(FeSO4.7H20)
-HNO3 4N/H2O2 3%/Air Brom
-NH40H 10%
-BaCl2 0,5N
-NH4Cl 10%
-AgNO3 0,1%
CARA KERJA
1.Timbang 0.5 gram sampel
2.Masuka kedalam piala gelas 400 ml,lalu bilas dengan 25 ml
air suling
3.Tambahkan 5 ml HNO3 4N
4.didihkan hingga larutan kuning
5.Uji dengan 1-2 tetes NH4OH 2N,bila terbentuk
endapan merah kecoklatan menunjukan bahwa Fe(II) telah menjadi Fe(III).Bila
terbentuk endapan hitam kehijauan Fe(II) belum menjadi Fe(III),Sehingga harus
ditambahkan lagi HNO3 4N sebanyak 5 ml,didihkan lalu uji kembali.
6.Tambahkan air suling sampai volume 100 ml
7.Panaskan larutan 700c-800c
8.Tambahkan 15 ml NH4Cl 2 N
9.Tambahkan NH4OH 2N berlebih
10.Larutan disaring dengan kertas saring
no.41,enaptuangkan,cuci dengan air panas hingga endapan bebas dari pengotor
klorida dan sulfat
11.keringkan endapan di lemari pengering
12.Masukan endapan kedalam cawan porselin yang telah
diketahui bobotnya
13.Perarng menggunakan pembakar teklu dan
diabukan/dipijarkan menggunakan pembakar Meker/Tanur.
14.Dinginkan dalam desikator ,dan setelah dingin cawan
berisi abu ditimbang sampai bobot tetap
Fe2O3
PEMBAHASAN
Garam
besi (II) dari sampel Fero sulfat hepta hidart (FeSO4.7H2O)
bersifat tidak stabil,Fe (II) mudah teroksidasi menjadi Fe (III),oleh karena
itu Fe(II) harus di oksidasikan terlebih dahulu menjadi Fe(III) yang lebih
stabil.
Sebagai
pengoksidasi dapat dipakai HNO3,H202,atuh air
brom,tapi untuk kebutuhan laboratoriumm saat ini HNO3 lah yg lebih
mudah di dapat dibandingkan dengan H202 ataupun air brom
maka digunakanlah HNO3 sbagai pengoksidasi walaupun HNO3 kurang baik
karen mudah terjadi kopresipitasi.sebenarnya tanpa oksidator pun Fe(II) sudah
bisa teroksidasi menjadi Fe(III) tapi resikonya jika tidak memakai oksidator
adalah Fe tidak teroksidasi secara sempurna menjadi Fe(III),ada yg sebagian
teroksidasi menjadi Fe(III) dan ada juga yg masih sebagai Fe(II),maka dari itu
penggunaan oksidator sangat pengting agar Fe(II) semuanya dapat troksidasi
sempurna menjadi Fe(III).Untuk mempercepat proses pereduksian maka didihkan
larutan hingga larutan beerwarna kuning.Ciri Fe(II) telah
teroksidasi
secara sempurna menjadi Fe(III) adalah dengan meneteskan pengendap NH4OH
cokl,jika terbentuk endapan merah
kecoklatan maka Fe(II) tlah teroksidasi menjadi Fe(III).tetapi Jika endapan
berwaarna hitam kehijauan Fe(II) belum
teroksidasi menjadi Fe(III) maka harus ditambahkn lagi HNO3 4N
sebanyak 5 ml lalu didihkan dan uji kembali.
Untuk
mendapatkan endapan selai yang bagus,maka laruta Fe(III) dipanaskan dengan suhu
antara 700C-800c,karena jika kurang dari suhu 700c
maka proses pengendapan akan berlangsung lamadan endapan tidak
sempurna,sedangkan jika lebih dari suhu 800c maka akan terjadi
hidrolisis dan jika terjadi hidrolisis,maka dapat diatasi dengan melarutkan
kembali dengan menambahkan HCl dan dilakukan pengendapan ulang.Sebagai
pengendap digunakan basa lemah NH4OH,karena jika memakai basa kuat
seperti NaOH dan KOH maka pH terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan
mengendapnya contoh alam yang biasanya megandung Mg shg dapat mengendap sebagai
Mg(OH)2.maka dari itu penggunaan basa lemah ditujukan agar Ph tidak
terlalu tinggi,selain sebagai pengendap NH4OH juga sebagai
pasangan
pendapar untuk NH4Cl(garamnya) sebagai larutan penstabil pH yg pHnya
diatas 7(Buffer Basa)
Basa lemah +
Garamnya
NH40H+NH4Cl
Pencucian
endapan untuk menghilangkan pengotor CL- dan SO4 2-
digunakan air uling panas,karena logam Fe merupakan logam yg dapat larutdalam
air suling panas.
- · Ketika melalukan uji sulfat (menghilangkan pengotor sulfat) digunakan pereaksi HCl dan BaCl2. SO4+HCl+BaCl2.digunakan pereaksi BaCl2 adalah merupakan indikator untuk mengetahui masih adakah S04 dalam endapan atau tidak,jika masih terdapat endapan maka akan diketahui dengan terbentuknya endapan BaSO4 yg berwarna putih.SO4 +BaCl2 -> BaSO4 + Cl-
- · Dan pada uji CL-(menghilangkan pengotor klorida) digunakan pereaksi HNO3 dan
· terlebih dahulu menjadi Fe(III) yg lebih stabil dan terbentuklah endapn Fe(OH)3 yg berwarna merah kecoklatan.dan setelah dipijarkan AgNo3 . Cl+HNO3+AgNo3.penggunaan AgNo3 sebagai indikator untuk mengetahui masih terdapat pengotor klorida atau tidak,jika masih terdapat maka akan diketahui dengan terbentuknya endapan AgCl yang berwarna putih.Cl+AgNO3 -> AgCl+ NO3-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar