Minggu, 03 Agustus 2014

Teori 1 mulut 2 telinga dalam konteks pengetahuan



Kenapa orang yang pendiam cenderung lebih pintar?

                Mereka diam bukan tanpa arti,tapi ditengah diamya mereka,mereka masih memikirkan sesuatu yang akan bermanfaat untuk mereka.Dan mereka mengerti bahwa diam mereka itu bukanlah hal yang sia-sia,diam itu adalah sumber dari keselamatan untuk dirinya,dalam sebuah hadist di katakan “berbicaralah bila itu memberikan manfaat,tapi jika tidak memberikan manfaat maka lebih baik diamlah!” orang yang pendiam bila dibandingkan dengan orang yang bnyak cakap cenderung lebih baik dalam segala aspek contohnya perkataan mereka tak hanya ucapan kosong semata tapi juga keberkahan dan manfaat mengikuti setiap tutur kata yang di ucapkannya.
                Lalu dalam bidang intelektual (kecerdasan),orang yang pendiam juga cenderung lebih pintar.kenapa?karena mereka bisa menerapkan sebuah teori kenapa Tuhan menciptakan 1 mulut 2 telinga.Teori ini menjelaskan bahwa “kita harus lebih banyak mendengar di banding berbicara”.orang yang pendiam biasanya mereka lebih banyak mendengar dibanding berbicara sehingga ilmu lebih mudah masuk ke dalam hatinya.
                Dalam masa pembelajaran,telinga adalah alat yang paling utama dibandingkan dengan alat indra yang lain.


“Tolabul ilmi faridotun a’la kulli muslimin wal muslimat”Utlubul ilma ilal lahdi minal lahdi”
“Mencari ilmu itu di wajibkan atas setiap muslim dan muslimat”carilah ilmu dari sejak lahir hingga masuk liang lahat”
Karena pada hadist diatas di sebutkan mencari ilmu itu diawali sejak lahir,maka kita buktikan apakah benar pendengaran itu adalah alat yang palin utama untuk belajar.
                Pada saat kita lahir,saat mata masih tertutup,saat mulut belum mampu untuk berucap,saat hati dan fikiran belum bisa memberikan efek apapun.pendengaran lah yang pertama kali berfungsi
Kita mendengar ayah ,ibu,orang-orang di sekeliling membicarakan bayi itu,dan bayi itu mendengar dan ia pun tersenyum walaupun ia belum bisa melihat siapa yang membicarakannya.Lalu setelah itu mulailah terbuka kedua pandangan matanya,dan ia melihat sosok dihadapannya baik itu ayah ataupun ibunya,tapi kembali lagi ia tidak akan mngetahui ayah ibunya kalau ia tidak mendengar ketika orang tuanya berbicara “sini nak ayah gendong,sini nak ibu gendong” walalupun ia sudah bisa melihat.lalu setelah ia banyak mendengar dan banyak melihat,barulah ia bisa menyebutkan kata AYAH,IBU yang sebelumnya kata itu telah di proses dalam hati dan fikirannya barulah iya baru bisa berbicara.


Maka tak heran jika sebagian ulama berkata “jika anak sedari lahir sudah tidak bisa mendengar,maka otomatis ia tidak akan bisa hidup baik,tidak bisa melihat,dan tidak bisa berbicara”
  Inilah proses pembelajaran yang baik agar kita bisa mencapai hasil yang lebih baik .
Pengdengaran-penglihatan-masuk hati-proses dalam otak-lalu ucapkan
                -Smoga kita bisa lebih banyak mendengar dibandiing berbicara-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar